Dri Catatan: Ratih Tetiana Rahmawati
"ibu..apa kabarmu hari ini?terseyumkah atau menangis sedih karena putrimu tak jua mengunjungimu?ah ibu..sedang apa engkau kini?Masih kuingat kerutan halus diujung mata teduhmu,tak jua bisa mengurangi hangatnya senyumanmu untuk ku. Senyuman yang selalu menembus jantungku.Ibu..masihkah rengkuhan tanganmu sekuat dulu??memelukku ketika aku jatuh dan rapuh, menghapus air mataku ketika aku tertunduk sesak karena kekalahan dalam hidup.Ah ibu..betapa aku merindukamu.Bisakah masa ini kembali seperti dulu?ketika aku masih tertatih dan belajar berjalan, menunggumu diatas buaianku untk mendengarkan senandungmu.Walaupun sebenarnya senandungmu tak merdu-merdu amat..namun entah mengapa aku selalu bisa terlelap.
"ibu..apa kabarmu hari ini?terseyumkah atau menangis sedih karena putrimu tak jua mengunjungimu?ah ibu..sedang apa engkau kini?Masih kuingat kerutan halus diujung mata teduhmu,tak jua bisa mengurangi hangatnya senyumanmu untuk ku. Senyuman yang selalu menembus jantungku.Ibu..masihkah rengkuhan tanganmu sekuat dulu??memelukku ketika aku jatuh dan rapuh, menghapus air mataku ketika aku tertunduk sesak karena kekalahan dalam hidup.Ah ibu..betapa aku merindukamu.Bisakah masa ini kembali seperti dulu?ketika aku masih tertatih dan belajar berjalan, menunggumu diatas buaianku untk mendengarkan senandungmu.Walaupun sebenarnya senandungmu tak merdu-merdu amat..namun entah mengapa aku selalu bisa terlelap.